Kamis, 08 April 2021

Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan

 

Nama: Yerma Wati Tahir

Nim: 131420027

Kelas: 2A

Jurusan: Manajemen Pendidikan

 

Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan




       Pandemi covid-19 melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk di indonesia, dan ini  bisa menyebabkan kepanikan yang luar biasa bagi seluruh masyarakat, juga meluluh lantakan seluruh sektor kehidupan. Dan adanya penerapan social distancing ini jelas sangat berdampak terhadap seluruh sektor kehidupan, terutama pada sektor pendidikan, yang secara tidak langsung menyebabkan terhambatnya pembelajaran secara langsung atau tatap muka. Kegiatan belajar mengajar terpaksa harus dilakukan dalam jarak jauh, akan tetapi, dari kebijakan juga banyak pihak yang belum siap untuk melaksanakan pembelajaran melalui jarak jauh atau yang dikenal dengan sebutan daring.

          Pandemi covid-19 memaksa masyarakat dunia mendefinisikan makna hidup, tujuan pembelajaran dan hakikat kemanusiaan. Keputusan pemerintah yang mendadak dengan memutuskan proses belajar dari sekolah dilakukan di rumah dengan pembeljaran daring membawa  pengaruh buruk bagi dunia pendidikan.

Pengaruh buruk pandemi covid 19 terhadap pendidikan yakni,

          Keterbatasan sarana dan prasarana tentunya banyak terjadi pada kalangan pelajar, karena tidak semua orang tua mampu memberikan fasilitas teknologi kepada anaknya, karena melihat kondisi covid seperti ini sangat minimnya pendapatan. Dan pembelajaran daring ini tentunya tidak terlepas dari jaringan internet dan Tidak semua rumah pun yang sudah terkoneksi dengan jaringan wifi, apalagi pelajar yang tempat tinggalnya berada di pelosok,dan itu salah satu kesulitan saat  pengajar maupun pelajar dalam melakukan pembelajaran.

Tidak hanya pengaruh buruk bagi pendidikan, namun adapun pengaruh positif pandemi terhadap pendidikan.

1.     1. Pelajar jadi melek teknologi

          Dengan pembelajaran online ini, seara tidak langsung kemampuan menggunakan serta mengakses teknilogi semakin dikuasai oleh pelajar dan pengajar dengan berbagai media pembelajaran seperti zoom, meet, classroom, maupun whatsapp.

2.    2.  Proses pembelajaran menjadi baru dan lebih variatif

          Penerapan media pembelajaran dalam proses pembelajaran harus didukung dengan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, dengan beragam media yang digunakan, tentu saja strategi pembelajaran yang dilaksanakan menjadi beragam pula.

          Walaupun banyak pengaruh dari covid-19 ini khususnya dalam dunia pendidikan, namun dibalik semua itu tentu terdapat pelajaran yang bisa kita ambil, adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh melalui online ( daring), maka dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kesadaran dalam menguasai teknologi, mengingat juga dunia yang semakin maraknya akan hal baru mengenai teknologi.

 

 

Daftar Rujukan

I Setyorini - Journal of Industrial Engineering & Management 2020 –

https://jiemar.org/index.php/jiemar/article/view/31

KH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani Al-Hikmah: Jurnal Studi Islam 1 (1),82-93,2020 https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=pendapat+mengenai+dampakcovid+terhadap+pendidikan&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DAbMErbdfwb4J

 

Pendidikan Luar Sekolah

 

NAMA : DELASPITA DAUANGO

KELAS : 2A

  

 

TUGAS ESAY

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


 

    Pembelajaran non-formal mencakup berbagai situasi pembelajaran terstruktur yang tidak memiliki tingkat kurikulum, silabus, akreditasi dan sertifikasi yang terkait dengan 'pembelajaran formal', tetapi memiliki struktur yang lebih daripada yang terkait dengan 'pembelajaran informal', yang biasanya berlangsung secara alami dan secara spontan sebagai bagian dari aktivitas lain. Ini membentuk tiga gaya pembelajaran yang diakui dan didukung oleh OECD.

    Contoh pembelajaran non-formal termasuk sesi renang untuk balita, program olahraga berbasis komunitas, dan program yang dikembangkan oleh organisasi seperti Pramuka, Pemandu Gadis, kursus pendidikan orang dewasa komunitas atau non-kredit, program olahraga atau kebugaran, gaya konferensi profesional seminar, dan pengembangan profesional berkelanjutan. Tujuan pelajar mungkin untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, serta untuk mengalami ganjaran emosional yang terkait dengan cinta yang meningkat untuk suatu mata pelajaran atau meningkatnya hasrat untuk belajar.

    Perdebatan tentang nilai relatif dari pembelajaran formal dan informal telah ada selama beberapa tahun. Secara tradisional, pembelajaran formal terjadi di sekolah atau universitas dan memiliki nilai yang lebih tinggi daripada pembelajaran informal, seperti pembelajaran di tempat kerja. Konsep pembelajaran formal yang menjadi norma yang diterima secara sosio-budaya untuk pembelajaran pertama kali ditantang oleh Scribner dan Cole pada tahun 1973, yang menyatakan bahwa sebagian besar hal dalam hidup dipelajari dengan lebih baik melalui proses informal, dengan mengutip pembelajaran bahasa sebagai contoh. Selain itu, para antropolog mencatat bahwa pembelajaran yang kompleks masih berlangsung dalam masyarakat adat yang tidak memiliki lembaga pendidikan formal.

    Perolehan pengetahuan atau pembelajaran ini yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang belum sepenuhnya dihargai atau dipahami. Hal ini menyebabkan deklarasi oleh para menteri pendidikan OECD tentang strategi "pembelajaran seumur hidup untuk semua" pada tahun 1996. Ini termasuk 23 negara dari lima benua, yang telah berusaha untuk mengklarifikasi dan memvalidasi semua bentuk pembelajaran termasuk formal, non-formal dan informal. Ini terkait dengan Uni Eropa yang juga telah mengembangkan kebijakan untuk pembelajaran seumur hidup yang sangat berfokus pada kebutuhan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mensertifikasi pembelajaran non-formal dan informal, terutama di tempat kerja.

Penerapan Pembelajaran Karakter Pada Siswa Di Kota Gorontalo

 

PENERAPAN PEMBELAJARAN KARAKTER PADA SISWA DI KOTA GORONTALO

 

OLEH

FIRANDA FITTIANSI NUSI

131420009

 

 


Pendidikan Karakter adalah suatu konsep dasar yang diterapkan ke dalam pemikiran seseorang untuk menjadikan akhlak jasmani rohani maupun budi pekerti agar lebih berarti dari sebelumnya sehingga dapat mengurangi krisis moral yang menerpa negeri ini. Menurut para ahli pengertian pendidikan karakter haruslah diterapakan ke dalam pikiran seseorang sejak usia dini, remaja bahkan dewasa, sehingga dapat membentuk karakter seseorang menjadi lebih bernilai dan bermoral.

Pendidikan karakter merupakan bagian yang sangat penting yang menjadi tugas sekolah, namun kurang mendapatkan perhatian. Akibatnya kurangnya perhatian terhadap pendidikan karakter dalam ranah persekolahan sebagaimana pendapat Lickona, telah menyebabkan berkembangnya berbagai penyakit social ditengah masyarakat. Seyogyanya sekolah tidak hanya berkewajiban meningkatkan pencapaian akademis tetapi juga bertanggungjawab dalam membentuk karakter peserta didik. Untuk mendukung perkembangan karakter peserta didik harus melibatkan seluruh komponen di sekolah baik dari aspek isi kurikulum, proses pembelajaran, kualitas hubungan, penanganan mata pelajaran, pelaksanaan aktivitas ko-kurikuler, serta etos seluruh lingkungan sekolah. Disamping itu untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara obyektif bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.6 Intinya pendidikan selain sebagai proses humanisasi, pendidikan juga merupakan usaha untuk membantu manusia mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya (olahrasa, raga dan rasio) untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Menurut Doni Koesoema A. mengartikan pendidikan sebagai proses internalisasi budaya ke dalam diri individu dan masyarakat menjadi beradab.2 Ada pula yang mendefinisikan pendidikan sebagai proses dimana sebuah bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan, dan untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien.

Menurut Sudirman N. pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mantap.

Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak agar selaras dengan alam dan masyarakatnya.4 Sedangkan secara terminologi, pengertian pendidikan banyak sekali dimunculkan oleh para pemerhati/tokoh pendidikan, di antaranya: Pertama, menurut Marimba pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, dan merupakan mesin yang mendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berujar, dan merespon sesuatu.12Selanjutnya, menurut Maksudin yang dimaksud karakter adalah ciri khas setiap individu berkenaan dengan jati dirinya (daya qalbu), yang merupakan saripati kualitas batiniah/rohaniah, cara berpikir, cara berperilaku (sikap dan perbuatan lahiriah) hidup seseorang dan bekerja sama baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun negara.

Menurut Michael Novak karakter merupakan “campuran kompatibel dari seluruh kebaikan yang diidentifikasi oleh tradisi religius, cerita sastra, kaum bijaksana, dan kumpulan orang berakal sehat yang ada dalam sejarah.” Sementara itu, Masnur Muslich menyatakan bahwa karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Muchlas Samani berpendapat bahwa karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Pendapat senada juga disampaikan oleh Agus Wibowo, bahwa karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan karakter yang ditanamkan baik orangtua kepada anaknya ataupun guru kepada muridnya selama ini hanya lebih menekankan pada aspek pengetahuan dari pada aspek sikap dan aplikasinya. Fenomena pelajar sekolah dasar saja sudah sangat dekat dengan yang namanya tawuran, minuman beralkohol bahkan dilingkungan anak sekolah dasar sudah mengenal yang namanya narkoba. Ditambah perkembangan multimedia yang sudah sangat mempengaruhi sikap dan tingkah laku manusia khusunya anak sekolah dasar, dikarenakan anak-anak-anak sudah lebih dekat dengan media online atau gadget  ketimbang dengan orang yang ada disekitarnya. menjadi bukti, banyak pemberitaan di media massa baik Televisi ataupun media massa yang lainnya sering mempertontonkan anjloknya pendidikan dari sisi moralitas anak sekolah sekarang.

khususnya Kota Gorontalo sedang menghadapi masalah berat yang harus dilalui, yaitu terjadinya krisis karakter yang berkepanjangan. Masalah ini sebetulnya mengakar pada menurunnya kualitas moral bangsa yang dicirikan oleh membudayanya praktek, konflik antar siswa meningkatnya kriminalitas dikalangan siswa sekolah dasar, menurunnya etos kerja, dan  masih banyak lagi.

Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Adapun amanah UU Sisdiknas tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama.

Menurut Yurni,2018: Ternyata kesuksesan seseorang tidakan semata–mata ditentukan oleh kemampuan berfikir saja (Pengetahuan), tetapi lebih kepada tindakan mengelola diri sendiri dan dapat mempengaruhi orang lain (soft skill). Hal ini membuktikan bahwa kesuksesan seseoarang lebih ditentukan oleh kemampuan manage self daripada kemampuan knowlage. Dan juga sebagai isyarat bahwa mutu pendidikan karakter mampu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di masa yang akan datang.

Pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak yang bertujuan untuk membentuk pribadi anak bangsa, supaya menjadi manusia yang baik. secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh penggunaan gatget. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Gorontalo adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur dalam rangka Pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak yang bertujuan untuk membentuk pribadi anak bangsa, supaya menjadi manusia yang baik. secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh penggunaan gatget. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Gorontalo adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur dalam rangka.

Untuk mengatasi masalah tersebut, seharusnya para guru mengaplikasikan pendidikan karakter karena sifat anak sekolah dasar itu adalah meniru, maka dari itu guru harus belajar datang tepat waktu disekolah, tidak menggunakan handphone saat mengajar, tidak memarahi siswa yang berlebihan sehingga siswa merasa dinasehati bukan dimarahi. Guru seperti yang akan membawa keberhasilan implementasi pendidikan karakter.Berkaitan dengan pembentukan karakter siswa sekolah dasar untuk bisa beretika, bermoral dan mampu menjalin komunikasi yang baik, maka dari gurujuga yang harus memulainya.

Manusia tidak lepas dari pendidikan, di dalam keluarga, masyarakat, terlebih lagi sekolah, kita dapat menemukan suatu pendidikan. Pendidikan dalam keluarga, pendidikan yang pertama kali didapat oleh seseorang yaitu penanaman nilai, etika, moral, dan akhlak, sejak dia lahir ke dunia sehingga pendidikan yang ditanamkan oleh keluarga sejak kecil akan menjadi karakter anak tersebut. Setelah seseorang sudah mulai mengenal lingkungan sekitar akan mendapat pendidikan yang bersifat sosial, di masyarakat, seseorang mendapatkan nilai-nilai sosial yang mengajarkan bagaimana bersosialisasi dengan orang lain. Selain keluarga dan masyarakat, ketika seseorang sudah cukup umur, mereka akan mendapat pendidikan formal di dalam sekolah yang berkaitan dengan akademik atau kognitif yang ditambah afektif dan psikomotorik. Kekuatan karakter akan terbentuk dengan sendirinya jika ada dukungan dan dorongan dari lingkungan sekitar. Peran keluarga, masyarakat, dan sekolah sangat dominan dalam mendukung dan membangun kekuatan karakter.

Penerapan pendidikan karakter di sekolah dasar dilakukan pada ranah pembelajaran (kegiatan pembelajaran), pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar, kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat.

Memahami Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Indonesia merupakan salah satu yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak pendidikan dasar di antaranya. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kualitas pendidikan karakter belum dapat diaplikasikan secara sistematis berdampak positif pada pencapaian akademis. Kegagalan guru dalam menumbuhkan karakter anak didik disebabkan seorang guru yang belum mampu memperlihatkan dan menujukkan karakter sebagai seorang yang patut didengar dan diikuti. Sedangkan guru dapat menjadi inspirasi dan suri tauladan yang dapat merubah karakter anak didiknya untuk menjadi manusia yang mengenal potensi dan karakternya sebagai makhluk sosial. Apabila karakter anak telah terbentuk sejak kecil mulai dari lingkungan sosial sampai Sekolah Dasar, maka generasi masyarakat Indonesia akan menjadi manusia-manusia yang berkarakter yang dapat menjadi penerus bangsa demi terciptanya masyarakat yang adil, jujur, bertartanggung jawab, sehingga tercipta masyarakat yang aman dan tentram sebuah suatu negara. Pendidikan yang bertujuan melahirkan insan cerdas dan berkarakter kuat itu, juga pernah dikatakan Dr. Martin Luther King, yakni; intelligence plus character… that is the goal of true education (kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya).

Pendidikan karakter bukan hanya sebagai pendidikan benar dan salah, tetapi mencakup proses pembiasaan tentang perilaku yang baik. Upaya pengembangan pendidikan karakter tersebut perlu didukung oleh peran serta semua warga sekolah. (Alfajar, 2014). Karakter merupakan kualitas atau kekuatan mental, moral, perilaku, sikap,dan kepribadian seseorang. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat yang nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada TUHAN Yang Maha Esa.

Pendidikan karakter di sekolah dasar sudah sangat tepat karena sekolah dasar merupakan salah satu langkah awal penanaman dan pembentukan karakter peserta didik, karena mereka masih dalam masa perkembangan dan lebih suka meniru berdasarkan rasa ingin tahu yang tinggi. Masa usia sekolah dasar merupakan masa dimana anak-anak senang melakukan eksperimen-eksperimen dari apa yang di dengar ataupun diketahui. Oleh sebab itu peran guru sekolah dasar menjadi sangat penting dalam hal membentuk karakter peserta didik.

Untuk mendukung upaya pembinaan nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme di sekolah melalui pembelajaran PKn, maka perlu diupayakan pembelajaran PKn yang memiliki kekuatan (powerful). (Maftuh, 2008). Bukan hanya pembelajaran PKn diajarkan pendidikan karakter pada sekolah dasar, namun untuk semua mata pelajaran guru dapat menanamkan pendidikan karakter.

Selain penanaman nilai-nilai karakter lewat mata pelajaran, guru juga harus mengontrol apa saja yang diakses oleh siswa melalui gatget yang digunakan. Sebisa mungkin guru harus melarang siswa untuk membawa gatget disekolah, hal ini mengurangi intensitas siswa dengan terhadap gatgetnya. Begitupula ketika siswa masuk diruang laboratorium komputer, guru harus lebih aktif untuk memantau segala yang diakses siswanya dan kemudia untuk diberikan arahan mana yang berdampak positi ataupun negatifnya

DAFTAR PUSTAKA

Bruno, L. (2019). Pendidikan Karakter 5S. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Rahman, Y., & Gorontalo, U. M. (2018). Kurangnya Pemahaman Manajamen Pendidikan. April, 112–123.

 

Minggu, 17 Desember 2017

Tugas Frame

Coding Content



Hasil Coding Content



Coding Sidebar




Hasil Coding Sidebar



Coding Header



Hasil Cooding Header



Coding Index





Hasil Coding Index



Coding Menu



Hasil Coding Menu



Coding Profil Kampus



Hasil Coding Profil Kampus



Coding About



Hasil Coding About



Coding Biodata






Hasil Coding Biodata



Sabtu, 14 Oktober 2017

Tugas 5, Bullets and Numbering

Coding Latihan 1



Hasil Latihan 1




Coding Latihan 2









Hasil Latihan 2



Tugas 4 Pemograman Web

1. Pengertian Web


    Website adalah sering juga disebut Web, dapat diartikan suatu kumpulan-kumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam informasi teks, data, gambar diam ataupun bergerak, data animasi, suara, video maupun gabungan dari semuanya, baik itu yang bersifat statis maupun yang dinamis, yang dimana membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkaitan dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink.
Atau definisi website adalah kumpulan dari berbagai macam halaman situs, yang terangkum didalam sebuah domain atau juga subdomain, yang lebih tempatnya berada di dalam WWW (World Wide Web) yang tentunya terdapat di dalam Internet. Halaman website biasanya berupa dokumen yang ditulis dalam format Hyper Text Markup Language (HTML), yang bisa diakses melalui HTTP, HTTP adalah suatu protokol yang menyampaikan berbagai informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para user atau pemakai melalui web browser.
2. Pengertian HTML


    Hypertext Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan dalam format ASCII normal sehingga menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa).

3. Code-code Warna Pada HTML




4. Penjelasan Dari Www



    World Wide Web, biasa lebih terkenal disingkat sebagai WWW adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal pasti sumber daya berguna. WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripada Internet.
    WWW merupakan kumpulan peladen web dari seluruh dunia yang mempunyai kegunaan untuk menyediakan data dan informasi untuk dapat digunakan bersama. WWW adalah bagian yang paling menarik dari Internet. Melalui web, para pengguna dapat mengakses informasi-informasi yang tidak hanya berupa teks tetapi bisa juga berupa gambarsuaravideo dan animasi.
    Kegunaan ini tergolong masih baru dibandingkan surat elektronik, sebenarnya WWW merupakan kumpulan dokumen yang tersimpan di peladen web, dan yang peladennya tersebar di lima benua termasuk Indonesia yang terhubung menjadi satu melalui jaringan Internet. Dokumen-dokumen informasi ini disimpan atau dibuat dengan format HTML (Hypertext Markup Language).[3]
    Suatu halaman dokumen informasi dapat terdiri atas teks yang saling terkait dengan teks lainnya atau bahkan dengan dokumen lain Keterkaitan halaman lewat teks ini disebut pranala. Dokumen infomasi ini tidak hanya terdiri dari teks tetapi dapat juga berupa gambar, mengandung suara bahkan klip video. Kaitan antar-dokumen yang seperti itu biasa disebut hipermedia.
    Jadi dapat disimpulkan bahwa WWW adalah sekelompok dokumen multimedia yang saling bertautan dengan menggunakan tautan hiperteks. Dengan mengeklik pranala (hipertaut), maka para pengguna bisa berpindah dari satu dokumen ke dokumen lainnya.

5. Pengertian HTTP


    HTTP singkatan dari Hypertext Transfer Protocol adalah suatu protokol yang digunakan untuk mengirim dokumen atau halamamn dalam WWW atau World Wide Web. Sedangkan pengertian HTTP menurut kamus besar adalah protokol jaringan untuk didistribusikan, kolaboratif, sistem informasi hypermedia. HTTP adalah dasar dari komunikasi data untuk WWW.

   Dalam pengertian HTTP tersebut, menetapkan bagaimana pesan diformat dan ditransmisikan dan seperti apa respon dari browser. Sejarah protokol HTTP pertama kali digunakan dalam WWW sekitar tahun 1990. Nah yang dipakai pada masa itu ialah protokol HTTP versi 0.9 yang merupakan protokol transfer data secara mentah, maksud mentah disini yaitu data tersebut dikirimkan tanpa melihat tipe dari dokumen itu sendiri.

    6 Tahun kemudian yaitu sekitar tahun 1996, protokol HTTP mengalami perbaikan sehingga menjadi protokol HTTP versi 1.0. Dan pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi selanjjutnya yaitu 1.1 untuk mengakomodasi proxy, cache dan koneksi yang persisten.

    HTTP adalah protoko aplikasi berbasis client server sederhana yang dibangun atas TCP (transmission Control Protocol). Sebuah client HTTP biasanya memulai permintaan dengan menciptkan sebuah hubungan ke port tertentu di sebua hserver webhosting tertentu. Umumnya port yang digunakan adalah port 80. Klien juga sering dikenal dengan user agent, sedangkan server yang meresponnya dan juga meyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar disebut dengan origin server.

    Nah diantara keduanya yaitu user agent dan origin server bisa saja ada oenghubung, seperti misalnya geteway, tunnel dan proxy. Nah selanjutnya sumber yang ingin diakses dengan menggunakan HTTP diidentifikasi dengan menggunakan URL (Uniform Resource Locator) dengan skema URL http: atau https:.


6. Bullets and Numbering




1. Bullets
    Bullets adalah fungsi yang memberikan tanda bullets atau lingkaran pada setiap paragraf sebelum tulisan kita. Bullets pada microsoft word tidak hanya berbentuk lingkaran bulat saja tetapi kita juga bisa menggunakan fungsi lain yang sudah disediakan dalam program microsoft word seperti tanda centang, kotak, dan lain-lain. Contohnya :
image001
Cara menggunakan bullets :
  1. Pada menu Home dimenu bar Microsoft Word
  2. Klik Bullets pada kolom paragraf
  3. Pilih bullets yang anda inginkan.

1. Numbering
    Numbering adalah memberikan nomor atau angka pada setian paragraf sehingga tulisan akan tampak urut sesuai dengan penomoran yang diinginkan. Numbering juga tidak hanya angka decimal saja tetapi juga berupa angka romawi dan lain-lain. Contohnya :
image005


Cara menggunakan Numbering :
  1. Pada menu Home di menu bar Microsoft Word
  2. Klik Numbering pada kolom paragraf
  3. Pilih Numbering yang anda inginkan.

Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan

  Nama: Yerma Wati Tahir Nim: 131420027 Kelas: 2A Jurusan: Manajemen Pendidikan   Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan ...